vaksin-anak-dr-siti-rahma

IMUNISASI DI MASA PANDEMI COVID – 19

Oleh : dr. St. Rahmah Rahim, Sp. A., M. Kes – KSM ANAK RSUD CAM

Apakah aman memberikan vaksin saat pandemi ?

Saya takut membawa anak ke  rumah sakit, takut tertular Korona, apakah vaksinnya dapat ditunda  ?

Apakah vaksin rutin  yang diberikan dapat mencegah anak tertular covid -19 ?

Bila anak saya tertunda imunisasinya apa yang harus saya lakukan ?

Apakah tersedia imunisasi untuk covid -19 untuk anak ?

Ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diutarakan oleh orang tua kepada dokter sejak pandemi merebak. Pandemi yang telah melanda seluruh dunia sejak dua tahun terakhir ini  telah mempengaruhi banyak sistem, salah satunya adalah program imunisasi. Tingkat Penularan yang cepat dan kematian yang tinggi menimbulkan kekhawatiran serta ketakutan terhadap infeksi covid-19 bukan hanya orang tua tetapi begitu juga dengan petugas kesehatan. Ditambah lagi dengan adanya program pembatasan beraktivitas di luar rumah, social distancing, anjuran penggunan alat pelinding diri seperti masker, faceshield saat keluar rumah menyebakan masyarakat enggan, merasa repot dan kesulitan untuk membawa  anak ke fasilitas kesehatan. Orang tua takut membawa anak ke fasilitas kesehatan dan hal yang sama dialami juga  oleh pemberi pelayanan  seperti puskesmas dan posyandu. Sebagian besar posyandu tutup. Hal ini berakibatnya turunnya cakupan imunisasi secara drastis.

 Imunisasi harus tetap diupayakan lengkap dan sebaiknya diberikan tepat waktu untuk mencegah munculnya kembali  wabah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi sampai saat ini masih merupakan upaya yang paling efektif dan efiisien dalam mencegah penyakit berbahaya. Sejarah bahkan telah mencatat peran penting imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat penyakit-penyakit seperti Cacar, Polio, Tuberculosis, Campak, Difteri, Hepatitis B, Kolera, Tetanus, dan sindrom kecacatan bawaan akibat Rubella, radang paru ( Pneumonia), radang otak ( Meningitis), hingga kanker serviks.

Imunisasi memberikan kekebalan pada seseorang sehingga diharapkan setelah mendapatkan imunisasi tertentu maka orang tersebut tidak akan terkena penyakit tersebut ataupun bila terkena maka akan menderita sakit ringan. Selain itu dengan banyaknya orang yang diimunisasi  terhadap penyakit tersebut maka akan timbul kekebalan kelompok sehingga apabila penyakit tersebut muncul maka tidak akan menyebar cepat dan dapat mencegah Kejadian Luar Biasa ( KLB ).

Dari segi ekonomi, upaya pencegahan penyakit akan lebih hemat dibandingkan dengan upaya pengobatan. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi  sebagain besar merupakan penyakit berat yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan ini tentunya akan membebani keluarga, masyarakat dan negara.

Yang perlu kita ketahui bahwa imunisasi bersifat spesifik. Artinya perlindungan yang timbul sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Misalnya vaksin hepatitis B hanya dapat melindungi terhadap infeksi Hepatitis B, imunisasi influenza hanya dapat melindungi terhadap infeksi virus influenza. Oleh karena itu penting untuk memberikan semua jenis imunisasi rutin sesuai program seperti BCG untuk melindungi dari penyakit TBC, DPT untuk melindungi dari penyakit Difteri, Tetanus dan pertusis atau batuk rejang, Hib hanya untuk melindungi terhadap radang otak, imunisasi  Covid-19 hanya dapat melindungi terhadap infeksi Covid-19   dan seterusnya.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk melindungi anak dan  orang tua serta  petugas kesehatan dalam melakukan prosedur imunisasi  diantaranya :

  1. Pisahkan pelayanan imunisasi dengan anak sakit
  2. Petugas, orang tua ataupun pengantar menggunakan masker yang tepat dan benar serta alat proteksi yang lain sesuai kebutuhan.
  3. Pastikan kondisi anak sehat sebelum dilakukan imunisasi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan  suhu anak <37,5  C, tidak ada batuk, pilek, sakit tenggorakan serta riwayat menderita infeksi covid dalam 1 bulan terakhir , serta riwayat kontak dengan penderita covid-19.
  4. Buat janji terlebih dahulu dan datang di waktu yang dijanjikan. Upayakan pengantar tidak terlalu banyak untuk mencegah potensi berkerumun.
  5. Tempat imunisasi sebaiknya memiliki ruangan yang berventilasi baik dan memungkinkan untuk tetap melaksanakan sosial distancing.
  6. Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas atau di posyandu dapat dilakukan tetapi harus tetap menjalankan prosedur kesehatan ketat serta mengikuti kebijakan pemerintah setempat.
  7. Sangat dianjurkan melakukan imunisasi kombinasi untuk mengurangi  jadwal berkunjung ke fasilitas kesehatan.
  8. Tunda pemberian imunisasi rutin apabila ada riwayat menderita covid 19 dalam waktu kurang dari 1 bulan, ada riwayat kontak dengan penderita covid 19, atau dalam keluarga ada riwayat demam dalam 14 hari terakhir.
  9. Apabila vaksin terpaksa tertunda, berikan vaksinasi segera setelah kondisi memungkinkan.
  10. Saat ini sudah tersedia vaksinasi covid-19 untuk anak berusia 12 sampai dengan 18 tahun

Semoga tulisan ini dapat menjawab keraguan orang tua sehingga tetap bersemangat dalam memberikan imunisasi rutin tepat waktu pada anak sesuai program untuk melindungi anak terpapar penyakit. Anak terlindungi, Indonesia maju.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *